A. Scratch vs Blockly
Scratch dan Blockly adalah platform untuk pembelajaran pemrograman. Meskipun dirancang untuk pemula, keduanya memiliki perbedaan signifikan.
1. Scratch
• Lingkungan pemrograman visual yang dikembangkan oleh MIT Media Lab.
• Fitur Utama:
◦ Blok dan kostum: Menggunakan blok pemrograman intuitif.
◦ Kemudahan penggunaan: Antarmuka yang mudah untuk anak-anak dan pemula.
◦ Komunitas online: Platform untuk berbagi dan berkolaborasi.
◦ Grafis dan animasi: Kemampuan membuat proyek berbasis grafis dan animasi.
• Kelebihan:
◦ Mudah dipelajari: Konsep dasar disajikan secara intuitif.
◦ Proyek kreatif: Memungkinkan berbagai jenis proyek interaktif.
◦ Pengajaran kolaboratif: Mendukung kolaborasi dalam pembelajaran.
• Keterbatasan:
◦ Untuk proyek tingkat lanjut: Terbatas untuk pengembangan proyek kompleks.
◦ Ketergantungan pada antarmuka visual: Mungkin membatasi bagi pemrogram yang beralih ke pemrograman teks.
• Penerapan: Digunakan dalam pengajaran komputer dan pemrograman di sekolah.
2. Blockly
Blockly adalah tools untuk membuat program sederhana dengan blok, mirip dengan Scratch.
A. Latihan
1. Perbedaan Sprite dan Backdrop di Scratch: Sprite adalah objek yang dapat diprogram, sedangkan backdrop adalah latar belakang.
2. Variabel: Variabel adalah tempat menyimpan data yang nilainya dapat berubah.
3. Scratch untuk Anak-anak: Scratch dirancang ramah untuk anak-anak.
4. Blok pada Game: Blok digunakan untuk membuat logika dan interaksi dalam game.
5. Blockly Games: Blockly Games menggunakan blok pemrograman untuk membuat game.
B. Literasi Numerik
1. Definisi Literasi Numerik: Kemampuan untuk memahami dan menggunakan konsep matematika dalam berbagai konteks kehidupan.
2. Pentingnya Literasi Numerik: Memungkinkan individu berpikir kritis, merancang algoritma, dan membuat keputusan berdasarkan informasi.
• Literasi numerik penting dalam dunia algoritma dan pemrograman.
• Keberhasilan bergantung pada tingkat literasi numerik.
• Alasan pentingnya:
◦ Merancang algoritma yang efisien: Memungkinkan pengembangan algoritma yang efisien.
◦ Pemrograman yang akurat: Memastikan perhitungan dan manipulasi numerik yang benar.
◦ Optimasi kinerja program: Memungkinkan optimasi kinerja program.
◦ Analisis data yang mendalam: Memungkinkan interpretasi analisis yang cermat.
◦ Inovasi dan pemecahan masalah: Kunci untuk berpikir kreatif dan inovatif.
◦ Kesesuaian dengan perkembangan teknologi: Memastikan tetap relevan dengan perkembangan teknologi.
C. Modularisasi Program
Modularisasi program adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak dengan membagi program menjadi modul atau bagian-bagian kecil.
1. Fungsi dan Prosedur: Memecah program utama menjadi fungsi atau prosedur yang lebih kecil.
2. Penyembunyian Informasi: Implementasi internal modul disembunyikan.
3. Penggunaan Fungsi Standar: Menggunakan fungsi standar atau pustaka.
4. Struktur Data: Memisahkan struktur data dari logika program.
5. Pembagian Tugas: Membagi tugas yang jelas antara modul.
6. Berikan Nama yang Jelas: Memberikan nama yang jelas dan deskriptif pada fungsi, prosedur, variabel, dan modul.
7. Penggunaan Komentar: Menjelaskan niat dan logika di balik implementasi.
8. Tes Modul: Menguji setiap modul secara terpisah.
Tentu, ini ringkasan materinya:
9. Dokumentasi
Dokumentasi yang lengkap dan terperinci merupakan langkah krusial dalam modularisasi.
D. Modularisasi Program (2)
Dalam dunia pemrograman, procedure dan function merupakan dua konsep fundamental.
1. Procedure
Procedure adalah salah satu konsep dalam pemrograman yang digunakan untuk mengelola tugas tertentu atau serangkaian tugas.
◦ Mengelola tugas atau serangkaian tugas: Procedure digunakan untuk mengelola atau mengeksekusi satu atau lebih tugas dalam program.
b. Tidak mengembalikan nilai
Salah satu karakteristik utama procedure adalah bahwa mereka tidak mengembalikan nilai.
c. Organisasi dan reusabilitas
Procedure membantu dalam mengorganisir kode menjadi unit-unit yang lebih kecil dan terstruktur.
d. Deklarasi procedure
Pada banyak bahasa pemrograman, procedure dideklarasikan dengan kata kunci seperti "procedure" atau "subroutine".
2. Fungsi (Function) dalam Pemrograman
Fungsi (function) adalah salah satu konsep fundamental dalam pemrograman yang digunakan untuk mengelola tugas atau serangkaian instruksi yang dapat digunakan kembali dalam suatu program.
• Mengelola Tugas atau Perhitungan: Fungsi dalam pemrograman memiliki peran utama dalam menjalankan serangkaian tugas, proses, atau perhitungan tertentu.
• Mengembalikan nilai (return value): Salah satu fitur utama yang membedakan fungsi dengan prosedur adalah kemampuannya untuk mengembalikan nilai.
c. Deklarasi dan pemanggilan function
Dalam banyak bahasa pemrograman, fungsi harus dideklarasikan sebelum dapat digunakan.
E. Literasi Sains
Pada modularisasi program dalam literasi sains, variabel, procedure, dan function memainkan peran penting dalam mengorganisir dan menganalisis data, menjalankan eksperimen, serta membuat kode lebih terstruktur.
1. Variabel
Variabel adalah elemen dasar dalam pemrograman yang digunakan untuk menampung dan menyimpan data atau informasi.
◦ Wadah penyimpanan data: Variabel berfungsi sebagai wadah atau tempat penyimpanan data.
◦ Jenis data yang bervariasi: Variabel dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis data.
◦ Identifikasi dengan nama: Setiap variabel diberi nama yang unik untuk mengidentifikasinya.
◦ Nilai yang berubah: Nilai yang disimpan dalam variabel dapat berubah seiring waktu atau selama eksperimen berlangsung.
2. Procedure
Procedure adalah struktur dalam pemrograman yang berisi serangkaian pernyataan atau instruksi yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu dalam program.
◦ Blok kode tugas khusus: Procedure adalah blok kode yang mengelompokkan sejumlah pernyataan yang dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu.
◦ Mengelola pengambilan data: Pada literasi sains, procedure dapat digunakan untuk mengelola pengambilan data, seperti mengatur alat pengukur, mengambil pengukuran, dan menyimpan data ke dalam variabel.
◦ Mengorganisir eksperimen: Procedure juga dapat digunakan untuk mengorganisir eksperimen.
Tentu, ini ringkasan materinya:
d. Operasi tanpa pengembalian nilai
Salah satu karakteristik utama procedure adalah bahwa mereka menjalankan operasi atau tindakan tertentu tanpa mengembalikan nilai.
e. Meningkatkan keterbacaan dan pemeliharaan
Penggunaan procedure membantu meningkatkan keterbacaan kode.
3. Function
Function adalah blok kode yang digunakan untuk menjalankan serangkaian pernyataan atau operasi tertentu.
F. Konverter Sistem Bilangan
Konversi sistem bilangan merupakan proses mengubah suatu nilai dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lain.
1. Macam-Macam Sistem Bilangan
◦ Sistem bilangan desimal (basis 10): Sistem yang paling umum digunakan.
◦ Sistem bilangan biner (basis 2): Sistem bilangan dasar dari sistem komputer dan digital.
◦ Sistem bilangan oktal (basis 8): Sistem bilangan oktal menggunakan delapan simbol.
◦ Sistem bilangan heksadesimal (basis 16): Sistem bilangan heksadesimal menggunakan enam belas simbol.
2. Cara Konversi
◦ Konversi desimal ke bilangan biner: Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih memiliki nilai yang sama.
1. Konversikan bilangan desimal nilai desimal 50 menjadi bilangan biner.
2. Konversikan bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner.
e) 6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
f) 3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
g) 1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
• **Konversi desimal ke bilangan oktal...
b) 2458 = (2 x 64) + (4 x 8) + (5 x 1)
c) 2458 = 128 + 32 + 5
d) 2458 = 16510
Jadi, hasil konversi bilangan oktal 2458 ke bilangan desimal adalah 16510.
• Konversi bilangan oktal ke bilangan biner
Untuk mengonversi bilangan oktal ke bilangan biner, kita perlu mengonversi setiap digit oktal ke bentuk biner.
1. Konversikan bilangan oktal 2458 menjadi bilangan biner.
2. Konversikan bilangan oktal 13028 menjadi bilangan biner.
• Konversi bilangan oktal ke bilangan heksadesimal
Konversi bilangan oktal ke bilangan heksadesimal melibatkan pengubahan setiap digit oktal ke bentuk heksadesimal yang sesuai.
1. Konversikan bilangan oktal 2458 menjadi bilangan heksadesimal.
2. Konversikan bilangan oktal 13028 menjadi bilangan heksadesimal.
• Konversi bilangan biner menjadi bilangan desimal
Untuk konversi bilangan biner ke bilangan desimal, kita perlu mengalikan bilangan biner yang ingin dikonversikan tersebut ke basis bilangan biner itu sendiri, yaitu 2 yang dipangkatkan 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya yang dimulai dari kanan.
G. Penambahan Parity Bit pada Sistem Bilangan Biner
Parity adalah sebuah sistem pendeteksi keadaan error yang menguji integritas data antara sistem komputer dan jaringannya.
H. Wrap Up Konverter Bilangan
Bilangan biner adalah sebuah bilangan yang berbasis 2, yaitu 0 dan 1.
Contoh: Konversikan 2638 ke bilangan biner!
Jawab: 2 6 3
010 110 011
Jadi 2638 = 0101100112.
I. Modul Tambahan - Modularisasi Unplugged
Modularisasi adalah teknik pemecahan masalah dengan membagi masalah menjadi bagian-bagian kecil yang disebut modul.
1. Manfaat Modularisasi
◦ Mempermudah pemecahan masalah
◦ Meningkatkan efisiensi
◦ Meningkatkan skalabilitas
◦ Meningkatkan maintainability
2. Jenis-jenis Modul
◦ Modul fungsional
◦ Modul data
3. Merancang dan Membangun Solusi Modular
Berikut langkah-langkah dalam merancang dan membangun solusi modular sebagai berikut.
◦ Identifikasi modul-modul.
◦ Tentukan antarmuka modul.
◦ Implementasikan modul.
◦ Hubungkan modul.
4. Contoh Modularisasi Unplugged
◦ Membangun robot dari Lego.
◦ Membuat permainan papan.
◦ Menyusun cerita.
J. Modul Tambahan - Pemrograman dengan Ozobot
Ozobot adalah sebuah robot edukasi ciptaan perusahaan robotik, Evo, yang diprogram untuk membantu anak-anak dalam kegiatan belajar, seperti mengulas kode, dan juga bersosialisasi.













